Musa mempertunjukkan dua mukjizatnya kepada Fir'aun
Menjawab tentangan
Fir'aun yang menuntut bukti atas kebenarannya Musa dengan serta-merta
meletakkan tongkat mukjizatnya di atas yang segera menjelma menjadi seekor ular
besar yang melata menghala ke Fir'aun. Karena ketakutan melompat lari dari
singgahsananya melarikan diri seraya berseru kepada Musa: " Hai Musa demi
asuhanku kepadamu selama lapan belas tahun panggillah kembali ularmu itu."
Kemudian dipeganglah ular itu oleh Musa dan kembali menjadi tongkat biasa.
Berkata Fir'aun kepada
Musa setelah hilang dari rasa hairan dan takutnya: "Adakah bukti yang
dapat engkau tunjukkan kepadaku?"
"Ya,
lihatlah." Musa menjawab serta memasukkan tangannya ke dalam saku bajunya.
Kemudian tatkala tangannya dikeluarkan dari sakunya, bersinarlah tangan Musa
itu menyilaukan mata Fir'aun itu dan orang-orang yang sedang berada
disekelilingnya.
Fir'aun sebagai raja
yang menyatakan dirinya sebagai tuhan tentu tidak akan mudah begitu saja
menyerah kepada Musa bekas anak pungutnya walaupun kepadanya telah
diperlihatkan dun mukjizat. Ia bahkan berkata kepada kaumnya yang ia khuatir
akan terpengaruh oleh kedua mukjizat Musa itu bahwa itu semuanya adalah
perbuatan sihir dan bahwa Musa dan Harun adalah ahli sihir yang mahir yang
datang dengan maksud menguasai Mesir dan para penduduknya akan kekuatan dengan
sihirnya itu.
Fir'aun dianjurkan
oleh penasihatnya yang dikepalai oleh Haman agar mematahkan sihir Musa dan
Harun itu dengan mengumpulkan ahli-ahli sihir yang terkenal dari seluruh daerah
kerajaan untuk bertanding melawan Musa dan Harun. Anjuran mana disetujui oleh
Fir'aun yang merasa itu adalah fikiran yang tepat dan jalan yang terbaik untuk
melumpuhkan kedua mukjizat Allah yang oleh mereka dianggapnya sebagai sihir.
Anjuran itu lalu ditawarkan kepada Musa yang seketika tanpa ragu-ragu sedikit
pun menerima tentangan Fir'aun untuk beradu dan bertanding melawan ahli-ahli
sihir. Musa berkeyakinan penuh bahwa dengan perlindung Allah ia akan keluar
sebagai pemenang dalam pertarungan itu, pertandingan antara perbuatan sihir
yang diilham oleh syaitan melawan mukjizat yang dikurniakan oleh Allah.
Pada suatu hari raya
kerajaan telah bersetuju untuk mengadakan hari pertandingan sihir maka
berduyun-duyunlah penduduk kota menuju ke tempat yang telah ditentukan untuk
menyaksikan perlumbaan kepandaian menyihir yang buat pertama kalinya diadakan
di kota Mesir. Juga sudah berada di tempat ahli-ahli sihhir yang terpandai yang
telah dikumpulkan dari seluruh wilayah kerajaan masing-masing membawa tongkat ,
tali dan lain-lain alat sihirnya. Mrk cukup bersemangat dan akan berusaha
sepenuh kepandaian mrk untuk memenangi pertandingan. Mrk telah memperolhi janji
dari Fir'aun akan diberi hadiah dan wang dalam jumlah yang besar bila berhasil
mengalahkan Musa dengan mematahkan daya sihirnya.
Setelah segala sesuatu
selesai disiapkan dan masing-masing pembesar negeri sudah mengambil tempatnya
mengelilingi raja Fir'aun yang telah duduk di atas kerusi singgahsananya maka
dinyatakanlah pertandingan dimulai. Kemudian atas persetujuan Musa dipersilakan
para lawannya beraksi lebih dahulu mempertujukan kepandai sihirnya.
Segeralah ahli-ahli
sihir Fir'aun menujukan aksinya melemparkan tongkat dan tali-temali mrk ke
tengah-tengah lapangan . Musa merasa takut ketika terbayang kepadanya bahwa
tongkat-tongkat dan tali-tali itu seakan-akan ular-ular yang merayap cepat.
Namun Allah tidak mebiarkan hamba utusan-Nya berkecil hati menghadapi tipu-daya
orang-orang kafir itu. Allah berfirman kepada Musa disaat ia merasa cemas itu:
"Janganlah engkau merasa takut dan cemas hai Musa! engkau adalah yang
lebih unggul dan akan menang dalam pertandingan ini. Lemparkanlah yang ada
ditanganmu segera."
Para ahli-ahli sihir
yang pandai dalam bidangnya itu tercengang ketika melihat ular besar yang
menjelma dari tongkat Nabi Musa dan menelan ular-ular dan segala apa yang
terbayangsebagai hasil tipu sihir mrk. Mrk segera menyerah kalah bertunduk dan
bersujud {kepada Allah} dihadapan Musa seraya berkata: "Itu bukanlah
perbuatan sihir yang kami kenal yang diilhamkan oleh syaitan tetapi sesuatuyang
digerakkan oleh kekuatan ghaib yang mengatakan kebenaran kata-kata Musa dan
Harun maka tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mempercayai risalah mereka dn
beriman kepada Tuhan mereka sesudah apa yang kami lihat dan saksikan dengan
mata kepala kami sendiri."
Fir'aun raja yang
congkak dan sombong yang menuntut persembahan dari rakyatnya sebagai tuhan
segera membelalakkan matanya tanda marah dan jengkel melihat ahli-ahli sihirnya
begitu cepat menyerah kalah kepada Musa bahkan menyatakan beriman kepada
Tuhannya dan kepada kenabiannya serta menjadi pengikut-pengikutnya. Tindakan
mereka itu dianggapnya sebagai pelanggaran terhadap kekuasaannya, penentangan
terhadap ketuhanannya dan merupakan suatu tamparan bagi kewibawaan serta
prestasinya. Ia berkata kepada mrk: "Adakah kamu berani beriman kepada
Musa dan menyerah kepada keputusannya sebelum aku izinkan kepada kamu?"
Bukankah ini suatu persekongkolan drp kamu terhadapku? Musa dpt mengalah kamu
sebab ia mungkin guru dan pembesar yang telah mengajarkan seni sihir kepadamu
dan kamu telah mengatur bersama-samanya tindakan yang kamu sandiwarakan di
depanku hari ini. Aku tidak akan tinggal diam menghadapi tindakan khianatmu
ini. Akanku potong tangan-tangan dan kaki-kakimu serta akanku salibkan kamu
semua pada pangkal pohon kurma sebagai hukuman dan balasan bagi tindakan
khianatmu ini."
Ancaman Fir'aun itu
disambut mrk dengan sikap dingin dan acuh tak acuh. Karena Allah telah membuka
mata hati mereka dengan cahaya iman sehingga tidak akan terpengaruh dengan
kata-kata kebathilan yang menyesatkan atau ancaman Fir'aun yang menakutkan. Mrk
sebagai-orang-orang yang ahli dalam ilmu dan seni sihir dpt membedakan yang
mana satu sihir dan yang mana bukan. Maka sekali mrk diyakinkan dengan mukjizat
Nabi Musa yang membuktikan kebenaran kenabiannya tidaklah keyakinan itu akan
dpt digoyahkan oleh ancaman apa pun. Berkata mereka kepada Fir'aun menanggapi
ancamannya: "Kami telah memdpat bukti-bukti yang nyata dan kami tidak akan
mengabaikan kenyataan itu sekadar memenuhi kehendak dan keinginanmu. Kami akan
berjalan terus megikut jejak dan tuntutan Musa dan Harun sebagai pesuruh oleh
yang benar. Maka terserah kepadamu untuk memutuskan apa yang engkau hendak
putuskan terhadap diri kami. Keputusan kamu hanya berlaku di dunia ini sedang
kami mengharapkan pahala Allah di akhirat yang kekal dan abadi."
Bacalah tentang isi
cerita di atas dalam surah "Asy-Syu'ara" ayat 32 sehingga ayat 51 juz
19 sebagai berikut :~
"32~ Maka Musa
melemparkan tongkatnya, lalu tiba-tiba tongkat itu {menjadi ular}. 33~ Dan ia
menarik tangannya {dr dalam saku bajunya} maka tiba-tiba tangan itu menjadi
putih {bersinar} bagi orang-orang yang melihatnya. 34~ Fir'aun berkata
pembesar-pembesar yang berada di sekelilingnya: "Sesungguhnya Musa itu
benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, 35~ ia hendak mengusir kamu dari
negeri kamu sendiri dengan sihirnya maka karena itu apakah yang kamu
anjurkan?" 36~ Mrk menjawab: "Tundalah {urusan} dia dan saudaranya
dan kirimlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan {ahli sihir},
37~ nescaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai
kepadamu". 38~ Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang
ditetapkan di hari yang maklum, 39~ dan dikatakan kepada orang ramai:
"Berkumpullah kamu sekalian, 40~ semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir,
jika mereka adalah orang-orang yang menang". 41~ Maka tatkala ahli-ahli
sihir dtg , mrk pun bertanya kepada Fir'aun: "Apakah kami sungguh-sungguh
mendpt upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?" 42~ Fir'aun
menjawab: "Ya, kalu demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan
menjadi orang yang didekatkan {kepadaku}". 43~ Berkatalah Musa kepada mrk:
"Jatuhkalah apa yang kamu hendak jatuhkan". 44~ Lalu mrk menjatuhkan
tali-temali dan tongkat-tongkat mereka lalu berkata: " Demi kekuasaan
Fir'aun, sesungguhnya kami akan benar-benar akan menang". 45~ kemudian
Musa menjatuhkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang
mereka ada-adakan itu. 46~ Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud
{kepada Allah}, 47~ mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta
alam , 48~ iaitu Tuhan Musa dan Harun". 49~ Fir'aun berkata: "Apakah
kamu sekalian beriman kepada Musa sebelumaku memberi izin kepadamu?
Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajar sihir kepadamu, maka kamu
nanti pasti benar-benar akan mengetahui {akibat perbuatanmu}, sesungguhnya aku
akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu
semuanya". 50~ Mereka berkata: "Tidak ada kemudharatan {kepada kami},
sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami, 51~ sesungguhnya kami amat
menginginkan bahwa Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami
adalah orang-orang yang pertama sekali beriman." {Asy-Syu'ara : 32 ~ 51 }
Komentar
Posting Komentar