Pertemuan Yusuf dengan saudara-saudaranya
Kemudian dtglah orang berduyun-duyun dari kota dan desa-desa
pinggiran Mesir, bahkan dari negara-negara yang berhampiran Mesir yang sudah
kekurangan bhn makanan bagi rakyatnya. Mrk dtg bagi mengharapkan pertolongan
Nabi Yusuf untuk memberi kesempatan membeli gandum serta lain-lain bhn mknan
yang masih tersedia dalam gudang-gudang pemerintah.
Di antara para pendatang yang ingin berbelanja di Mesir
terdapat rombongan orang-orang Palestin, termasuk di antara mrk ialah
saudara-saudara Nabi Yusuf sendiri, ialah penyebab utama bagi penderitaan yang
telah di alaminya. Nabi Yusuf segera mengenal mereka tetapi sebaliknya mrk
tidak mengenal akan Nabi Yusuf yang pernah dilemparkan ke dalam telaga. Bahkan
tidak terlintas dalam fikiran mrk bahwa Yusuf masih hidup, apa lagi menjadi
orang besar memimpin negara Mesir sebagai wakil Raja yang berkuasa mutlak.
Atas pertanyaan Nabi Yusuf berkatalah jurucakap rombongan
putera-putera Ya'qub: "Wahai Paduka Tuan, kami adalah putere-putera Ya'qub
yang kesemuanya adalah dua belas orang
Yang termuda di antara kami putera ayah yang bongsu kami tinggalkan
rumah untuk menjaga ayah kami yang talah lamjut usia dan buta pula. Seorang
saudara lain telah lama meninggalkan rumah dan hingga kami tidak mengetahui di
mana dia berada. Kami datang kemari atas perintah ayah kami, agar memohon
pertolongan dna bantuan Paduka Tuan yang budiman, kiranya dpt memberi
kesempatan memperkenankan kami membeli gandum dari pesediaan pemerintahan tuan,
bagi memenuhi keperluan kami yang sgt mendesak, sehubungan dengan krisis bhn
makanan yang menimpa daerah kami."
Berkata Nabi Yusuf menjawab keterangan-keterangan saudaranya
itu: "Sesungguhnya kami meragukan identiti kamu dan menyangsikan
keteranganmu ini. Kami tidak dpt mengabaikan adanya kemungkinan bahwa kamu
adalah mata-mata yang dikirim oleh musuh-musuh kami untuk mengadakan kekecohan
dan kekacauan di negeri kami karenanya kami menghendaki memberi bukti-bukti
yang kuat atas kebenaran kata-katamu atau membawa saksi-saksi yang kami percaya
bahwa kamu adalah beul-betul putera-putera Ya'qub."
"Paduka Tuan Yang bijaksana", menyambut jurucakap
itu, "Kami adalah orang-orang musafir gharib di negeri tuan, tidak seorang
pun di sini mengenal kami atau kami kenal, maka sukar sekali bagi kami pada
masa ini memberi bukti atau membawa saksi sebagaimana Paduka Tuan serukan. Maka
kami hanya berpasrah kepada Paduka Tuan untuk memberi jalan kepada kami dengan
cara bagaimana kami dpt memenuhi seruan paduka itu."
"Baiklah", Nabi Yusuf berkata, "Kali ini kami
memberi kesempatan kepada kamu untuk membeli gandum dari gudang kami secukupnya
keperluaan kamu sekeluarga dengan syarat bahwa kamu harus kembali kesini
secepat mungkin membawa saudara bongsumu yang kamu tinggalkan dirumah. Jiak
syarat ini tidak dipenuhi, maka kami tidak akan melayani keperluan kamu akan
gandum untuk masa selanjutnya." Berkata abang kepada Yusuf yang tidak
mengenalkannya itu: "Paduka Tuan kami mengira bahwa ayah kami tidak akan
mengizinkan kami membawa adik bongsu kami ke sini, karena ia adalah kesayangan
ayah kami yang sangat dicintai dan dia adalah penghibur ayah yang menggantikan
kedudukan saudara kami Yusuf, sejak ia keluar dari rumah menghilangkan tanpa
meninggalkan bekas. Akan tetapi bagaimana pun untuk kepentingan kami
sekeluarga, akan kami usahakan sedapat mungkin memujuk ayah agar memngizinkan
kami membawa adik kami Benyamin ke mari dalam kesempatan yang akan
datang."
Sejak awal Nabi Yusuf melihat wajah-wajah saudaranya yang
dtg memerlukan gandum, tidak ada niat sedikit pun dalam hatinya hendak
mempersukarkan missi mrk sebagai balas dendam atas perbuatan yang mrk telah
lakukan terhadap dirinya. Soal jawab yang dilakukan dengan mrk hanya sekadar
ingin mengetahui keadaan ayah dan adik bongsunya, Benyamin yang sudah
bertahun-tahun ditinggalkan dan hanya sekadar taktik untuk mempertemukan
kembali dengan ayah dan saudara-saudaranya yang sudah lama terpisah.
Kemudian Nabi Yusuf memerintahkan pegawai-pegawainya mengisi
karung-karung saudaranya dengan gandum dan bhn makanan yang mrk perlu. Sedang
brg-brg emas dan perak yang mrk bawa untuk harga gandum dan bhn makn itu,
diisikan kembali ke dalam karung-karung mrk secara diam-diam tanpa mrk ketahui.
Setibanya kembali di Palestin berceritalah mrk kepada
ayahnya Ya'qub tentang perjalanan mrk dan bagaimana Yusuf menerima mrk, yang
dipujinya sebagai penguasa yang bijaksana, adil, sabar, rendah hati dan sangat
ramah-tamah. Tanpa sedikit kesukaran pun mrk telah diberikan hajat mrk dari
gandum yang diisikan sekali oleh pegawai-pegawai Yusuf ke dalam karung
mrk.Disampaikan pula oleh mrk kepada ayahnya, bahwa mrk diharuskan oleh Yusuf
membawa adik bongsu mrk ke Mesir, bila mrk dtg lagi untuk membeli gandum dan
bhn mknan. Tanpa membawa adik termaksud, mrk tidak akan dilayani dan
diperkenankan membeli gandum yang mrk perlukan. Karenanya mrk dari jauh-jauh
mohon agar mrk diperkenankan membawa adik mrk Benyamin bila mrk harus kembali
ke Mesir untuk membeli gandum.
Berkata Nabi Ya'qub serta merta setelah mendengar cerita
putera-puteranya:"Tidak,sesekali tidak akanku berikan izinkan kepadamu
untuk membawa Benyamin jauh drpku. Aku tidak akan mempercayakan Benyamin
kepadamu setelah apa yang terjadi dengan diri Yusuf adikmu.Kamu telah berjanji
akan menjaganya baik-baik, bahkan sanggup mengorbankan jiwa-ragamu untuk
keselamatannya.
Akan tetapi apa yang telah terjadi adalah sebaliknya. Kamu
pulang ke rumah dalam keadaan selamat, sedang adikmu Yusuf, kamu lepaskan
menjadi mangsa serigala. Cukuplah apa yang telahku alami mengenai diri Yusuf
dan janganlah terulang lagi kali ini mengenai diri Benyamin".
Ketika karung-karung yang dibawa kembali dari Mesir
dibongkar, ternyata didalamnya terdpt barang-barang emas dan perak yang telah
mrk bayarkan untuk harga gandum yang dibeli. Maka seraya tercengang bercampur
gembira, berlari-larilah mrk menyampaikan kehairanan mrk kepada ayahnya. Mereka
berkata: "Wahai ayah! KAmi tidak berdusta dalam cerita kami tentang itu
penguasa Mesir orang baik hati. Lihatlah brg-brg emas dan perak yang telah kami
bayarkan untuk ganti gandum yang kami terima, dipulangkan kembali ke dalam
karung-karung kami tanpa kami mengetahui. Jadi apa yang kami bawa ini adalah
pemberian percuma dari penguasa Mesir yang sgt murah hati itu."
Dengan diperolehnya gandum, bantuan percuma dari putera yang
tidak mrk kenali, keluarga Ya'qub menjadi tenang dan merasa buat beberapa
waktu, bahwa api didapur rumah akan tetap menyala. akan tetapi persediaan yang
terbatas itu tidak bertahan lama jika tidak disusul dengan pengisian stok baru
selama musim kemarau belum berakhir. Demikianlah maka Nabi Ya'qub yang melihat
persediaan gandumnya makin hari makin berkurangan sedangkan tanda-tanda krisis
makanan belum nampak, terpaksalah ia mengutus putera-puteranya kembali ke mesir
untuk memperoleh bekalan untuk kedua kalinya dari Yusuf wakil Raja negeri itu.
Dan karena putera-putera Ya'qub tidak akan berangkat ke Mesir tanpa Benyamin,
sesuai janji mrk kepada Yusuf, maka terpaksa pulalah Ya'qub mengikut sertakan
putera bongsunya Benyamin dalam rombongan abg-abgnya.
Dengan iringan doa serta nasihat si ayah, berangkatlah
kafilah putera-putera Ya'qub yang terdiri dari sebelas orang Setiba mrk diperbatasan kota berpisahlah
menjadi beberapa kelompok memasuki kota dari arah yang berlainan sesuai dengan
pesan ayah mrk untuk menghindari timbulnya iri hati penduduk serta prasangka
dan tuduhan bahwa mrk adalah mata-mata musuh.
Setibanya di istana kerajaan mrk diterima oleh adik mereka
sendiri Yusuf yang belum mrk kenal kembali, dengan penuh ramah-tamah dan
dihormati dengan jamuan makan. Bagi mrk disediakan tempat penginapan untuk
setiap dua orang sebuah rumah, sedang adik bongsu Yusuf, Benyamin diajak
bersamanya menginap didalam istana.
Sewaktu berada berduaan dengan Yusuf, Benyamin mencucurkan
airmata seraya berkata kepada abangnya yang belum dikenal kembali:
"Andaikan abgku Yusuf masih hidup, nescaya engkau akan menempatkan aku
bersamanya di sebuah rumah tersendiri sebagaimana saudara-saudaraku yang
lain." Yusuf lalu menghiburkan hati adiknya dengan kata-kata: "Sukakah
engkau bila aku menjadi abgmu menggantikan abgmu yang hilang itu?"
Benyamin menjawab: "Tentu namun sayang sekali bahwa engkau tidak
dilahirkan oleh ayahku Ya'qub dan ibuku Rahil."
Mendengar kata-kata si adik yang merawankan hati itu,
bercucurlah air mata Yusuf, lalu memeluk adiknya sambil mengaku bahwa dia
adalah Yusuf, abgnya yang hilang itu. Ia menceritakan kepada adiknya
penderitaan -penderitaan yang telah dialami sejak ia dicampakkan ke dalam
perigi , diperjual-belikan sebagai hamba sahaya, ditahannya dalam penjara
selama bertahun-tahun tanpa dosa dan akhirnya berkat rahmat dan kurniaan Tuhan
diangkatlah ia sebagai wakil raja yang berkuasa mutlak. Yusuf mengakhiri
beritanya dengan berpesan kepada adiknya, agar merahsiakan apa yang telah ia
dengarkan dan jangan sampai diketahui oleh saudara-saudaranya yang lain.
Alangkah gembiranya Benyamin mendengar cerita abgnya yang
selalu dikenangnya sejak ia hilang meninggalkan rumah bersama-sama
saudara-saudaranya berkelah beberapa tahun yang lalu. Ia segera memeluk
abangnya kembali seraya berkata: "Aku tidak dapat bayangkan betapa
gembiranya ayah bila ia mendengar bahwa engkau masih hidup dalam keadaan segar
bugar, sihat afiat, menguasai suatu kerajaan besar, tinggal didalam istana yang
diliputi oleh segala kemewahan dan kemegahan. Sebab sejak engkau menghilang
ayah kami tidak pernah terlihat gembira. Ia selalu diliputi oleh rasa sedih dan
duka, tidak pernah sedikit pun bayanganmu terlepas dari ingatannya. Demikianlah
keadaan ayah kami hai Yusuf sejal engkau menghilangkan rumah dan menghilang,
sampai-sampai menjadi putih matanya karena kesedihan dan tangisnya yang tidak
ada hentinya."
Kisah pertemuan Yusuf dengan saudaranya dikisahkan dalam
Al-Quran pada surah "Yusuf" ayat 58 sehingga 69 yang bermaksud :~
"58.~ Dan saudara-saudara Yusuf dtg {ke Mesir} lalu mrk
masuk ke {tempat}nya. Maka Yusuf mengenal mrk, sedang mrk tidak kenal {lagi}
kepadanya.59.~ Dan tatkala Yusuf menyiapkan bhn mknannya, ia berkata:
"Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu {Benyamin}, tidaklah
kamu melihat bahwa aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah sebaik-baik
penerima tamu? 60.~ Jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan
mendapat sukatan lagi drpku dan jgn kamu mendekatiku".61.~ Mrk berkata:
"Kami akan memujuk ayah kami untuk membawanya {ke mari} dan sesungguhnya
kami benar-benar akan melaksanakannya".62.~ Yusuf berkata kepada
bujang-bujangnya: " Masukkanlah brg-brg {penukar kepunyaan} mrk ke dalam
karung-karung mrk, spy mrk mengetahui apabila mrk telah kembali kepada
keluarganya, mudah-mudahan mrk kembali lagi".63.~ Maka tatkala mrk telah
kembali kepada ayah mrk {Ya'qub}, mrk berkata: " Wahai ayah kami, kami
tidak mendpt sukatan {gandum} lagi, {jika todak membawa saudara kami}, sebab
itu biarkanlah saudara kami {Benyamin} pergi bersama kami supaya kami mendpt
sukatan dan sesungguhnya kami akan benar-benar menjaganya".64.~ Berkata
Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya {Benyamin} kepadamu, kecuali
seperti aku telah mempercayakan saudaranya {Yusuf} kepada kamu dahulu?"
Maka Allah adalah sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Mahga Penyayang di antara
para penyayang.65.~ Tatkala mrk membuka brg-brgnya, mrk menemukan kembali
brg-brg {penukaran} mrk dikembalikan kepada mrk. Mrk berkata: "Wahai ayah
kami, apa lagi yang kami inginkan. Ini brg-brg kami dikembalikan kepada kami
dan kami akan dpt memberi makan keluarga kami dan kami akan dpt memelihara
ksaudra kami dan kami akan mendapat tambahan sukatan {gandum} seberat seekor
unta. Itu adalah sukatan yang mudah {bagi Raja Mesir}".66.~ Ya'qub berkata
: "Aku sesekali tidak akan melepaskannya {pergi} bersama-sama kamu sebelum
kamu memberikan janji yang teguh atas nama Allah bahwa kamu akan pasti
membawanya kepadaku kembali, Kecuali jika kamu dikepung musuh ". Tatkala
mrk memberi janji mrk, maka Ya'qub berkata: "Allah adalah saksi terhadap
yang kami ucapkan {ini}".67.~ Dan Ya'qub berkata: " Hai anak-anakku,
janganlah kamu masuk bersama-sama dari satu pintu gerbang dan masuklah dari
pintu gerbang yang berlainan namun demikian aku tidak dpt melepaskan kamu brg
sedikit pun daripada {takdir} Allah. Keputusan menetapkan {sesuatu} hanyalah
hak Allah; kepada-Nya aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang
yang bertawakkal berserah diri".68.~ Dan tatkala mrk masuk menurut yang
diperintahkan ayah mrk ,maka {cara yang mrk lakukan itu} tiadalah melepaskan
mrk sedikit pun daripada {takdir} Allah, akan tetapi itu hanya suatu keinginan
pada diri Ya'qub yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya dia mempunyai
pengetahuan , karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakkan
manusia tidak mengetahui.69.~ Dan tatkala mrk masuk ke {tempat} Yusuf, Yusuf
membawa saudaranya {Benyamin} ke tempatnya. Yusuf berkata: "Sesungguhnya
aku {ini} adalah saudaramu,maka janganlah kamu berdukacita terhadap apa yang
mrk telah lakukan."
Komentar
Posting Komentar