Saudara-saudara Yusuf mengadakan pertemuan rahasia
Dalam pertemuan rahsia yang mrk adakan untuk merundingkan
nasib yang mrk alami dan mengatur aksi yang harus mrk lakukan bagi menyedarkan
ayahnya, menuntut perlakuan yang adil dan saksama, berkata salah seorang drp
mrk:" Tidakkah kamu merasakan bahawa perlakuan terhadap kita sebagai
anak-anaknya tidak adil dan berat sebelah? Ia memanjakan Yusuf dan menyintai
serta menyayangi lebih daripada kita, seolah-olah Yusuf dan Benyamin sahajalah
anak-anak kandungnya dan kita anak-anak tirinya , padahal kita adalah lebih tua
dan lebih cekap daripada mereka berdua serta kitalah yang selalu mendampingi
ayah,mengurus segala keperluannya dan keperluan rumahtanggannya. Kita merasa
hairan mengapa hanya Yusuf dan Benyamin sahaja yang menjadi keistimewaan disisi
ayah. Apakah ibunya lebih dekat kepada hati ayah berbanding dengan ibu kita?
Jika memang itu alasannya ,maka apakah salah kita? Bahawa kita lahir daripada
ibu yang mendapat tempat kedua di hati ayah ataukah paras Yusuf yang lebih
tampan dan lebih cekap drp paras dan wajah kita yang memang sudah demikian
diciptakan oleh Tuhan dan sesekali bukan kehendak atau hasil usaha kita? Kita
amat sesalkan atas perlakuan dan tindakan ayah yang sesal dan keliru ini serta
harus melakukan sesuatu untuk mengakhiri keadaan yang pincang serta
menjengkelkan hati kami semua."
Seorang saudara lain berkata menyambung:" Soal cinta
atau benci simpati atau antipati adalah soal hati yang tumbuh laksana jari-jari
kita, tidak dapat ditanyakan mengapa yang satu lebih rebdah dari yang lain dan
mengapa ibu jari lebih besar dari jari kelingking. Yang kita sesalkan ialah
bahwa ayah kita tidak dpt mengawal rasa cintanya yang berlebih-lebihan kepada
Yusuf dan Benyamin sehingga menyebabkannya berlaku tidak adil terhadap kami
semua selaku sesama anak kandungnya. Keadaan yang pincang dalam hubungan kita
dengan ayah tidak akan hilang, jika penyebab utamanya tidak kita hilangkan. Dan
sebagaimana kamu ketahui bahwa penyebab utamanya dari keadaan yang menjengkel hati
ini ialah adanya Yusuf di tengah-tengah kita. Dia adalah penghalang bagi kita
untuk dpt menerobos ke dalam lubuk hati ayah kita dan dia merupakan dinding
tebal yang memisahkan kita dari ayah kita yang sangat kita cintai. Maka jalan
satu-satunya untuk mengakhiri kerisauan
kita ini ialah dengan melenyapkannya dari tengah-tengah kita dan melemparkannya
jauh-jauh dari pergaulan ayah dan keluarga kita. Kita harus membunuh dengan
tangan kita sendiri atau mengasingkannya di suatu tempat di mana terdpt binatang-binatang
buas yang akan melahapnya sebagai mangsa yang empuk dan lazat. Dan kita tidak
perlu meragukan lagi bahwa bila Yusuf sudah lenyap dari mata dan pergaulan ayah
, ia akan kembali menyintai dan menyayangi kita sebagai anak-anaknya yang patut
mendapat perlakuan adil dan saksama dari ayah dan suasana rumahtangga akan
kembali menjadi rukun, tenang dan damai, tiada sesuatu yang merisaukan hati dan
menyesakkan dada."
Berkata Yahudza, putera keempat dari Nabi Ya'qub dan yang
paling cekap dan bijaksana di antara sesama saudaranya:" Kita semuanya
adalah putera-putera Ya'qub pesuruh Allah dan anak dari Nabi Ibrahim, pesuruh
dan kekasih Allah. Kami semua adalah orang-orang yang beragama dan berakal
waras. Membunuh adalah sesuatu perbuatan yang dilarang oleh agama dan tidak
diterima oleh akal yang sihat, apa lagi yang kami bunuh itu atau serahkan
jiwanya kepada binatang buas itu adalah saudara kita sendiri , sekandung,
sedarah , sedaging yang tidak berdosa dan tidak pula pernah melakukan hal-hal
yang menyakitkan hati atau menyentuh perasaan. Dan bahwa ia lebih dicntai dan
disayangi oleh ayah, itu adalah suatu yang berada di luar kekuasaannya dan
sesekali tidak dpt ditimpakan dosanya kepadanya. Maka menurut fikiran saya kata
Yahudza melanjutkan bahasnya ialah dengan jalan yang terbaik untuk melenyapkan
Yusuf ialah melemparkannya ke dalam sebuah perigi yang kering yang terletak di
sebuah persimpangan jalan tempat kafilah-kafilah dan para musafir berhenti
beristirehat memberi makan dan minum kepada binatang-binatang kenderaannya.
Dengan cara demikian terdpt kemungkinan bahwa salah seorang daripada musafir
itu menemukan Yusuf, mengangkatnya dari dalam perigi dan membawanya jauh-jauh
sebagai anak pungut atau sebagai hamba sahaya yang akan diperjual-belikan
.Dengan cara aku kemukakan ini ,kami telah dapat mencapai tujuan kami tanpa
melakukan pembunuhan dan merenggut nyawa adik kami yang tidak berdosa."
Fikiran dan cadangan yang dikemuka oleh Yahudza itu mendapat
sambutan baik dan disetujui bulat oleh saudara-saudaranya yang lain dan akan
melaksanakannya pada waktu dan kesempatan yang tepat. Pertemuan secara rahsia
itu bersurai dengan janji dari masing-masing saudara hadir, akan menutup mulut
dan merahsiakan rancangan jahat ini seketat-ketatnya agar tidak bocor dan tidak
didengar oleh ayah mereka sebelum pelaksanaannya.
Komentar
Posting Komentar